Monday, September 23, 2013

Sabar Tiada Batas

Mencapai satu titik dimana kadang ingin marah tapi takut endingnya berakhir pada penyesalan tiada henti.

Saya sebagai orang tua, emak khususnya, sangat sering mempunyai hasrat untuk berteriak dan bilang " kakak, udah deh, jangan di ulangi lagi, kenapa sih kakak kok gitu sama bunda ", tentunya di iringi dengan kicauan merdu alias "Nangis".

Gitu deh ya, mungkin karena sangat sering berinteraksi dengan mereka #yaiyalahyekanemaknye kadang ada aja hal kecil yang di besar-besarkan atau sebaliknya.

Jalan ke tempat umum, less kesepakatan misalnya, wiiiy sudah menjadi kebiasaan yang mungkin ini lah masanya, di mana harus memasang muka tebal-tebal karena terjadi pertengkaran kecil dengan si kakak, ia nangis berteriak dengan kencang nya, dan saya coba berdiri sejajar dengannya, sambil memberi tahu perlahan, "plis jangan nangis sambil teriak ". Walau beberapa pasang mata sudah melihat apa yang sedang kami lakukan.

kejadian kece kaya gini sering banget terjadi ketika saya berjalan hanya bertiga , saya, bebi ai, dan si kakak. Plisjangandibayangin >_<.

Ketika pada puncak nya, tadi malam, ketika saya sedang belanja bulanan, dan kebetulan pas lagi lelah-lelahnya buibuuu, tiba-tiba kakak menarik jilbab saya dan bilang "kakak mau itu bunda !!! Kakak mau itu " sambil berteriak. Hhhhhh...menghela nafas dalam-dalam.

Baiklah, strategi saya selanjutnya adalah berdiri sejajar dengan tubuh nya, dan mengatakan " apa ka, lebih baik kan kalo kakak ngomong nya pelan-pelan sama bunda" kudu PD pokoknya kalo kejadian kaya gini terulang kembali.

Tatapan sinis,  sering kami dapatkan " duh tuh ibu-ibu anaknya annoying banget deh ". Tapi di balik kekesalan itu semua kadang terbayar dengan hal kecil bin simple tapi "Nyess" di hati.



Okay, setibanya kami di rumah, kakak minta kentang goreng dan ngga biasanya juga saya suguhkan saus tomat di pinggiran piring nya, And you know what,  my boy said:  nda makasi banget nda saus tomat nya, kakak suka." *Sekali...

"Nda makasi,ya saus tomat nya, kakak suka loh nda ", *duakali. Lari menghampiri pakDonmer "bi ini saus tomat dari bunda ". And again dia menjelaskannya berulang.

Terharu sangat, sangat, sangat, dalem hati " hadeeeh pliiis deeh saladin ini *Hanya* saus tomat darliiiiing *_*".

Dan hal ini, yang membuat saya tahu dan semakin yakin, bahwa sabar tiada batas, itulah kuncinya untuk menghadapi makhluk amazing ini. *Loveyoukiddos ^_^...

Memperkecil ruang lingkup amarah dalam hati, bisa jadi memperkecil resiko putus nya juta'an neutron-neutron yang berada di dalam otaknya, yang berakibat fatal untuk dia. So, be smart a mommy *again.

Jadikan ia raja pada masa golden age nya...

-Salam per-emak2-an ^_^-

Sunday, September 15, 2013

The First 'Botak'



Dulu waktu masa nya kakak saladin yang gundul, abi yang handle, sekarang sang eyang yang turun tangan, hahahak,,, thanks eyang-eyang ku ^_^.



Mau sama bunda ajaaaaa !!!

Sangat sulit, ketika melihat anak pertama saya, mencoba untuk kuat memasuki dunia barunya. 2 bulan berjalan, kakak sudah masuk sekolah. Akhirnya kami jatuhkan pilihan playgroup lah untuk sekolah pertama nya.


Gampang-gampang susah, dimana pada saat yang bersama'an saya baru saja melahirkan. Hiiiy >_<, susah memang, karena saya pun harus membawa bebi ai, adik barunya, ke sekolah, menunggu hingga hampir 3 1/2 jam lamanya.

Kenapa saya nekat untuk mengantar sendiri anak saya ke sekolah, lagi-lagi, akibat keparnoan saya sebagai seorang ibu, yang khawatir akan adanya resiko ini itu, jika saya mempercayakan orang lain baca:ART untuk mengantar atau menjemput nya bahkan menunggu nya.

"Kenapa ngga pake anter jemput aja???  ", eiiits, saya mikir anak saya ini baru 3years gitu loooh, tau dong yaaa, aktifnya anak-anak balita ini kaya apa. haghaghag ^_^. Sekarang pertanyaannya, apa iya si mas supir bisa menjaga dan memastikan si para big baby atau mantan baby-baby ini aman tentram sentosa duduk di belakang *_*. #Mulesbayanginnya.

Sempet juga parno abis baca-baca milis, banyak juga para ortu yang akhirnya memilih anter jemput anaknya tanpa memakai jasa anter jemput sekolah, karena faktor ini dan itu. Balik lagi ya, ini adalah faktor pilihan, fokuskan mana yang mau di pilih, dan jangan pernah berfikir ini itu nya.

Saya???  Bisa aja sik saya anter trus abis itu saya pulang dan balik lagi untuk ngejemput, tapi, itu sangat kurang efektif untuk saya,  karena pastinya juga bolak-balik bawa-bawa bebi ai dan faktor ongkos pastinya, hahahak dasar gueee maemakirit >_<…

Oke itu adalah cerita pertama kenapa saya tetep keukeuh untuk meng-handle sendiri masalah anter jemput anak.

Cerita keduanya adalah, ketika saat-saat pertama si kakak masuk kelas dan saya berhasil memasang muka dengan senyuman lebar di hadapan ibu-ibu sang pengantar ^_^.

"Mba enak banget sik, anak-anak nya anteng-anteng ya, kakak nya masuk kelas ngga nangis juga,  udah berani ya masuk kelas tanpa di anter, yang bebi juga anteng banget. " . Dan lagi " mba ngga bawa maid ya, bawa-bawa baby ke sekolah dan nungguin pulak ".

ya ya ya semua saya jalanin enjoy aja, selama saya mempunyai mereka, selama itu juga saya ngga akan berhenti berjuang, termasuk untuk menjaga mereka tanpa tenaga orang lain, walau harus kemana-mana seberandoyot alias bawa-bawa gembolan, tetep happy ^_^ #tipsalaemakkecemaksimal.



Ngga berhenti sampe disitu dong yaaa ketenangan saya, ketika saya mengantar si kakak sekolah, karena banyak juga anak-anak yang nangis karena di tinggal mami nya kerja, atau di anter oleh sang eyang yang mungkin ga tega juga untuk ninggalin cucunya di kelas nangis meraung-raung, jadi better sang eyang duduk manis ikutan mantau si cucu belajar di dalem kelas.

Pulang sekolah tiba, pulang melipir by taksi dan berkata si kakak " nda kakak kok ngga di anter ke dalem, nda jangan di luar dong, nda besok di dalem aja ya kaya eyang-eyang ituh *neneknyasalahsatumurid . Hueeeeeng, #jleb,  pikir saya, apa yang akan besok terjadi nih, kalo gini ceritanya. walau tadinya saya berlagak sok cuek, " halah, paling si kakak cuma cerita aja, santai ajaaa, besok juga dia lupa " #senyumsumringah O_0".

Keesokkan harinya, saya memulai hari saya seperti biasa nya, pagi-pagi grabak grubuk, karena harus menyiapkan segala sesuatu nya, karena maidless yeee, jadi semua kudu sendiri , xixixi ^_^.

Setiba nya di sekolah, huaaaaa, ada apa dengan muuuu tampaaan, si kakak memegang tangan saya dengan erat nya, dan menariknya hingga masuk kedalam kelas, semua guru menegurnya "saladin kenapa kok narik-narik bunda, kemarin kan saladin udah pinter, bunda nunggu di luar nak???  "

Bener aja kan, dengan apa yang di lihat kemarin lusa, dan dia ceritakan semua yang dia lihat, step paling ajaib nya adalah " Dia menirunya ".

Karena saya adalah emak yang super ngga tega melihat anak nangis ketika di luar rumah #kalodirumahmasih1/2tega wkwkwkw ^_*, mulai mules rasanya melihat si kakak menangis di balik pintu sambil teriak "Bunda disini ajaaaaaa!!!  aka mau sama bundaaa, mau peluk bundaaa!!! "



PR untuk saya,  ketika saya mulai menceritakannya ke suami, mencari tahu adalah pekerjaan wajib saya sebagai seorang emak, hhhh dugaan saya kalo bakalan adem ayem selama nganter si kakak sekolah ternyata salah . Saya harus rela meninggalkan kakak di kelas untuk melatih kemandiriannya dan sosialisasinya.

Di samping itu, saat ini pun saya sedang melatih nya untuk bisa mandiri dan no nangis kalo ngga ngeliat saya. Susah???  Iya memang, tapi inilah saat-saat dimana perjuangan untuk mendidik mereka di mulai, membentuknya untuk menjadi pribadi yang mandiri dan tegar.

So kesimpulannya adalah, jangan cuek bebek dengan pernyataan-pernyataan ajaib yang di celotehkan oleh sang anak, menyimaknya dan memberinya masukan yang positif akan memberikan pengaruh yang besar untuk tumbuh kembangnya.

Happy to be a mommy para emak-emak'ers ^_^.










Friday, September 13, 2013

Baby Ai

Sempet nunda untuk posting, masa-masa dimana saya menjadi wanita yang paling ribet bin rewel sejagad.

Yak, dimana masa-masa menegangkan yang penuh sekali dengan harapan dan memang berharap agar saya, bisa siap untuk melahirkan anak ke dua saya secara normal.

Berawal dari semangat saya, mulai bisa ngasih hypno-word untuk diri saya sendiri. Bahwa kali ini saya pasti bisa melahirkan melalui proses normal, kaya emak-emak pada umumnya ^_^. Yes,  dan itu berhasil, pada bulan kelima kehamilan saya, my baby di nyatakan posisi sudah baik, dan semoga seperti ini terus sampai waktunya untuk melahirkan.

Sempet nyante-nyante sejenak, karena jujur aja, bahwa meng-hypno-word-kan diri itu emang ga mudah, dimana pada saat yang bersama'an kadang perasaan pesimis itu datang.

Pesimis itu datang, karena pada kelahiran anak pertama saya dahulu, saya melahirkan melalui proses kelahiran sesar #_# , ga ngerti harus sedih atau senang, karena pada satu sisi, saya berniat dan mempunyai impian untuk memiliki banyak anak.

Tau sendiri dong yaaa, kalo melahirkan melalui proses sesar itu, produksi nya bisa sangat-sangat terbatas tas tas,  xixixi ^_^.

Okey, sejak itu lah, mulai dari proses untuk bisa hamil anak kedua, mulai harus bisa mempunyai pikiran yang positif kalo saya bisa melahirkan secara normal.

Walau udah browsing sana sini, kalo kejadian ini kadang bisa kadang ngga, yaudin tetep pasrah dong yeeee, secara percaya banget sama kata-kata ini " Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya ".

Nahloh, pegel juga kan, mikirin, ini bisa atau ngga ya, secara saya juga tipe wanita pemikir. Hahahak, ga banget yeeee, kalo di kata cewek ribet adalah " Gue banget " , haghaghag.

Nah setelah mampu meng-hypnoword -kan diri, sampai pada saatnya, dimana saya bener-bener pasrah.

Kehamilan 38 minggu:
Dr said:  gmn mba, kita rencanakan ya minggu depan #jleb no komen *_*

Kehamilan 39 minggu:
Dr said:  kok blom bikin surat, masih mau nunggu, yaudaah kita tunggu yaaa, maksimal minggu depan bebi harus keluar ya mba ^_^ #makinketarketir #senyumlirih

Kehamilan 40 minggu:
Tanda tangan surat ini itu, mondar mandir ke administrasi, pilah pilih jam dan jadwal oprasi. bikin mumet rasanya seharian penuh di rumah sakit, lafaaar daan mamam @restoranpadangdepanRSpi, karena rasanya yang ajib, sampe deh bisa sekalian bikin tenang ati, pakDonMer said:  giman bund, udah 40minggu, masih mau nunggu sampe 41 minggu???

Hmfft secara udah browsing sana sini, tetep paling maksimal 40 weeks baby harus udah keluar, biar ngga lebih banyak resiko nya *_* .

Mulai masuk waktu zuhur, capcus melipir tuk solat zuhur. Disinilah saat -saat saya sama suami bener-bener mententramkan hati ," Bund sama-sama berdoa ya minta yang terbaik sama Allah, besok atau minggu depan, si cantik lahir "

Huaaaa, meleleh dong yaa sambil ngelus perut dan ngomong ama si calon dedek.

Okey, kami sudah dapat jawabannya after solat zuhur, Now bi kita ke admin ya, oke suami juga ending nya setuju, hahaha.

ENG ING EEEEENG #Sesar maneeeh....

Alhamdulillah ! Please let me introduce my self to whole new world, my name is "Ainun Hafizah Siradj" I was born on Friday,17 Mei (same with my daddy's born day :D) in RS Pondok Indah, with 50cm length and 3.3 kg weight. Barokallahuu fiik !









LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...