Wednesday, January 14, 2015

Ngambek...

Menghadapi anak yang sedang mengalami masalah mood ituuh, susah-susah gampang. oke kalo good mood, gampang yah di handle, otomatis mood kita juga pasti jadi oke :D.

Masalahnya, kalo anak lagi bad mood, saya juga jadi ikutan bad mood, o'ooow, ini harus di benahi banget, biar ngga terjadi perang antar sesama :'( hiks . Tapi mau ngga mau, karena saya dan suami sebagai contoh bagi anak-anak kami, otomatis harus mengalah demi si good mood itu kembali datang. Simple aja sebenernya dari pengalaman yang udah-udah, tips simple nya, mengalah dan beri ia waktu untuk kembali oke lagi si mood nya. Hahaha, tapi kadang pada prakteknya, suka susah juga, ngumpulin energi kesabaran.

Woles kalo kata muda-mudi jaman sekarang, haha.

Today, ceritanya, aktivitas seperti biasa pulang sekolah and then ada jadwal les english. Pas di jemput dari sekolah, Kakak oke-oke aja mood nya, malah lagi good banget karena katanya abis field trip dan praktek bikin pizza. Oke dong yah...

Oke sampaiiii di tempat les pun, karena pas juga ketemu temennya kakak, otomatis tambah good dong yah mood nya. lalalalalalala 1 jam berlalu, waktu nya masuk kelas.

Sebelum masuk kelas, saya solat zuhur terlebih dahulu, pas saya solat, keramaian itupun terjadi, jujur, emang agak kurang konsen solatnya. hiks :(.

Setelah saya tanya sama maid, katanya ngambek karena ngga di bolehin minjem hp maid, katanyaaaah ga punya pulsa internet. wkwkwkw baiklah #maidjamansekarang ... *untungguebutuh... haha

Yakaliii , saya kira abis itu bisa di bujuk rayu pake jurus saya. hehe. setengah jam berlalu kelas juga udah mulai berjalan, ngambek nya ga kunjung kelaaaar.

#Sabarsabarsabar, saya mulai mengumpulkan energi, di rayu ini itu tetep ngga bisa juga... okeee, seperti biasa tips ala simple saya, :

-Mengalah (jangan marah)
-Beri ia kesempatan memilih
-Terima segala keputusan yang ia ambil.


Sebagai orang tua kadang suka ingin memenuhi segala obsesi, walaupun alasannya itu baik, demi anak juga, tapi kadang metode ini justru malah membawa ketidaknyamanan bagi anak. Apalagi untuk fase anak menjadi raja 0-7 tahun.

Saya ingin membuat mereka menjadi nyaman bersama orang tua nya, bukan malah menjadi musuh demi memenuhi segala obsesi kita yang katanya itu semua baik dan demi masa depan mereka juga. Intinya semua harus sesuai dengan rumus nya, haha...


7 tahun pertama: anggap anak sebagai raja

7 tahun kedua : anggap sebagai tawanan perang 
7 tahun ketiga: anggap sebagai sahabat



Berikut cara menghadapi anak tantrum :



1. Cari tahu dan pelajari penyebab anak-anak menjadi tantrum.

2. Perhatikan gejala awal anak tantrum.
3. Alihkan perhatiannya.
4. Pindahkan ke lokasi yang lebih aman. 
5. Jangan menyerah dan menuruti apa yang diinginkan anak.
6. Jangan tertawakan anak yang sedang tantrum.
7. Jangan respons keinginan anak sampai ia berhenti tantrum atau berteriak.
8. Berikan pelukan dan ajak anak bicara setelah tantrumnya reda. 


dan endingnya, setelah 15menit kelas hampir selesai , mood kakak kembali oke , ngacir sendiri deh ke kelas sambil jinjing-jinjing buku les nya.

Hhhhhh naaak, semoga semua ilmu mu menghantarkan mu untuk mencpai ridhoNya.

-Amin-


No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...